Senin, 22 Juni 2009

Apa dan Bagaimana MLM

Multi Level Marketing atau sering disebut juga Network Marketing, seringkali dikonotasikan dengan “Bisnis Haram”. Hal ini terjadi karena kesalahan pengertian dari sebagian orang yang beranggapan “Haram” tersebut. Cap haram muncul gara-gara money game yang marak sekali beradar di masyarakat. (masih ingatkah anda yang menghebohkan kota MEDAN dengan bisnis money game BMA yang sampai saat ini masih diingat orang sebagai MLM ? hal inilah salah satu yang merusak citra nama dari MLM tersebut , MLM sering di artikan sebagai bagian dari money game dan hal ini membuat hampir 75% masyarakat medan trauma akibat BMA dan menolak bergabung dengan usaha yang menggunakan sistem MLM)

Orang menyama ratakan money game dengan MLM. Akibatnya, citra MLM jelek. Kalau dengar MLM orang sudah alergi.

Kalau kita lihat secara objektif, dengan adanya MLM ini banyak orang bisa dididik dengan baik. Satu, jiwa wiraswastanya. Orang bisa dididik memiliki jiwa bisnis. Lalu, MLM juga melatih orang supaya bisa menjual, merekrut, dan itu suatu pendidikan yang menurut saya

sangat bagus. Sekolah untuk jadi pramuniaga itu mahal lho, jutaan…. Nah, di MLM belajar bisnis itu jadi murah dan mudah.

Juga sikap mental. Orang di MLM dididik bersikap positif, bagaimana menghadapi penolakan dan sanggahan, bagaimana berbesar hati, punya mental baja, dan pantang menyerah. Kita lihat banyak leader terbentuk, yang dulunya nothing jadi something. Pemulung, pengamen, pegawai rendahan, setelah ikut MLM bisa punya posisi bagus dan pendapatan sampai puluhan juta. Jadi, MLM-nya bagus.

Tapi, karena ada piramid dan money game—yang menyebabkan MLM dapat citra jelek—orang jadi alergi. Apalagi, dalam MLM yang baik kadang-kadang ada orang yang membuat sistem dalam sistem. Sehingga, orang disuruh beli posisi, suruh bergabung langsung Manager, rekrut Manager jadi Direktur. Akhirnya, mereka menciptakan paket-paket besar, mengejar uangnya tanpa mengerti manfaat produk, dan tidak tahu cara menjual. Kalau sudah begitu, orang tidak diajari training produk. Orang diajari rekrut orang lain dengan iming-iming hasil besar. (www.apli.or.id)

Mengapa Bisnis ini Dijalankan dengan Sistem MLM?

Tahukah Anda bagaimana Rantai Distribusi Usaha Konvensional? Sebuah perusahaan konvensional untuk mencapai tujuannya yaitu Konsumen pemakai produk, mereka harus melalui rantai berikut ini:

PABRIK – IMPORTIR – DISTRIBUTOR WILAYAH – DISTRIBUTOR KOTA – SALES EXECUTIVE – GROSIR – TOKO – KONSUMEN.

dan PABRIK – IKLAN – SAYEMBARA – KONSUMEN.

Nah, menurut data statistik, biaya distribusi rata-rata perusahaan berskala besar berkisar 60-80%. Besar bukan? Kerugian besar bisa dengan mudah dialami oleh Perusahaan Konvensional, itulah makanya kenapa dinamakan Bisnis Konvensional memiliki RESIKO BESAR.

Bagaimana dengan Perusahaan yang menggunakan Rantai Distribusi Network Marketing? Rantai distribusinya malah lebih efisien, yaitu:

PABRIK – DISTRIBUTOR – KONSUMEN

Perusahaan tak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk promosi atau iklan, karena dengan banyaknya DISTRIBUTOR yang terjalin dalam bentuk jaringan akan lebih efisien sampai ke KONSUMEN. Selain Distributor mendapatkan keuntungan dan reward, konsumen pun ketika sudah tahu manfaat produk dari perusahaan tersebut, bisa turut bergabung menjadi DISTRIBUTOR.

So, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini, malah semua mendapat untung. Perusahaan untung besar, Distributor jenjang karirnya bagus bahkan di bisnis ini mendapatkan REWARD GRATIS berupa MOBIL MEWAH, KAPAL PESIAR, PESAWAT PRIBADI, dan VILLA MEWAH. Sebuah penghargaan yang luar biasa buat seorang DISTRIBUTOR.

Anda bisa tandingkan ketika Anda bekerja dengan sistem yang bukan jaringan (MLM), adakah jenjang karirnya bisa bagus dan cepat? Berapa bonus yang mereka peroleh untuk kerja keras mereka yang banyak menguras keringat, kerja pagi pulang sore bahkan terkadang lembur sampai malam untuk kejar target, bahkan sang BOS terkadang tidak mau perduli yang penting tembus target. Saya pernah mengalami hal tersebut, karena Suami saya mantan Salesman. Tak jarang, Bosnya menuntut untuk kejar target, sementara hak-hak seorang manusia pekerja jarang terpenuhi.

Lain lubuk lain belakang, DI BISNIS INI Anda tak perlu khawatir dikejar-kejar target, tidak ada yang memarahi kalau tak lolos target atau kalau tak masuk kerja. Pastinya Anda masih punya banyak waktu untuk bersama keluarga.

Disamping itu, bisnis melalui Rantai Network untuk menghindari terjadinya PEMALSUAN dan PENGOPLOSAN produk yang makin hari semakin marak diberitakan diberbagai media. Bebas Pemalsuan dan Pengoplosan karena Produk yang dipasarkan tersebut mendapatkan KONTROL KETAT dari para distributornya.

HALAL dan HARAM

Setelah Anda tahu apa itu MLM Murni sebenarnya, apakah Anda masih menyamaratakan semua MLM itu Haram?

HALAL atau HARAM tergantung pada pelakunya. Bagaimana dengan BISNIS ini? Apakah Anda masih ragu ketika seorang Aa Gym mengatakan, “SILATURAHIM ADALAH KEKUATAN NETWORK MARKETING”? Apakah Anda masih menganggap bisnis MLM itu semuanya HARAM, kalau Anda tahu bahwa Aa Gym juga pernah mengelola MQ NET yang berbasis MLM? Bagaimana dengan keanggotaan Tianshi Bapak KH. Hasyim Muzadi (Ketua Umum PB NU) yang disponsori Bapak Eric Young?

Jadi tak perlu tabu lagi dengan MLM.
MLM memberikan kesempatan untuk kita agar bisa menjadi distributor dan apakah ini yang disebut dengan ekonomi kerakyatan, silahkan anda menilainya sendiri.

Salam Sukses.

sumber: Tiens Leader

Tidak ada komentar:

Posting Komentar